Di kalangan masyarakat, menurut mereka ada beberapa caleg yang hanya menipu, PHP (Pemberi Harapan Palsu), menawarkan janji janji surgawi. Tetapi setelah terpilih, mereka lenyap, sirna, meninggalkan janji..
Di kalangan caleg, menurut mereka ternyata ada juga masyarakat (calon pemilih) yang juga menipu, PHP. Mereka selalu setia mendampingi caleg, menerima amplop tebal setiap pertemuan dan transfer uang sebelum hari H pemilu.. namun, saat hari H, mereka memilih golput dan tidak merekomendasikan caleg kepada siapapun..
Namun, politik bukan sekedar tipu menipu.. toh, masih ada sebagian masyarakat yang menganggap politik itu suci, putih, bersih, hanya warna bendera yang kerap menodainya.. kelompok yang ketiga ini mungkin saja caleg yang bersih dan calon pemilih yang tulus, tetapi..
Faktanya, caleg bersih selalu kalah, dan pemilih tulus selalu tidak mendapatkan apa apa..
Saya sendiri menganggap politik itu sebuah tontonan, saya penonton dari sebuah pertunjukan para penipu, meski terkadang saya pun merasa sebagai penipu.. karena tak benar benar menonton...
Di kalangan caleg, menurut mereka ternyata ada juga masyarakat (calon pemilih) yang juga menipu, PHP. Mereka selalu setia mendampingi caleg, menerima amplop tebal setiap pertemuan dan transfer uang sebelum hari H pemilu.. namun, saat hari H, mereka memilih golput dan tidak merekomendasikan caleg kepada siapapun..
Namun, politik bukan sekedar tipu menipu.. toh, masih ada sebagian masyarakat yang menganggap politik itu suci, putih, bersih, hanya warna bendera yang kerap menodainya.. kelompok yang ketiga ini mungkin saja caleg yang bersih dan calon pemilih yang tulus, tetapi..
Faktanya, caleg bersih selalu kalah, dan pemilih tulus selalu tidak mendapatkan apa apa..
Saya sendiri menganggap politik itu sebuah tontonan, saya penonton dari sebuah pertunjukan para penipu, meski terkadang saya pun merasa sebagai penipu.. karena tak benar benar menonton...
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.