Thursday, December 6, 2012

Reformasi Mahasiswa


Berdemonstrasi unjuk orasi di tengah jalan sudah menjadi pemandangan yang biasa di kota kota besar Indonesia. Mahasiswa, buruh, ormas, bahkan anak sekolah pun silih berganti memadati jalan beraspal menuntut apa yang ingin mereka tuntut. Sejak era reformasi tahun 1998, demonstrasi menjadi ‘kurikulum’ wajib bagi para mahasiswa. Belum mahasiswa katanya bila belum pernah berorasi atau sekedar teriak lantang menyuarakan aspirasi rakyat. Mahasiswa itu sosial control, penyambung lidah rakyat. Bila ada ketidakadilan, maka mahasiswa berada pada baris paling depan. Mahasiswa adalah pembela rakyat.
Tapi benarkah rakyat membutuhkan mahasiswa? Apakah demonstrasi di tengah jalan itu sebuah aktualisasi sikap dalam membela rakyat? Apakah demonstrasi efektif? Sayang sekali jawabannya tidak. Mengapa tidak? Karena masyarakat tidak butuh dengan mahasiswa. Seribu mahasiswa berdemonstrasi tidak akan mempengaruhi keputusan pemerintah. “Ooh mungkin Anda lupa bahwa mantan presiden Soeharto tumbang karena kekuatan mahasiswa?”. Benar, saya salut dan hormat kepada para generasi mahasiswa angkatan 98 di Jakarta. Dengan keyakinan dan kekuatan massa yang besar mereka meneriakkan reformasi, perubahan total bagi bangsa Indonesia. Tapi yakinkah kalian jika Soeharto lengser karena mahasiswa? Setahu saya Soeharto tumbang karena krisis multi dimensi yang menghantam bangsa Indonesia.
Mengapa bisa krisis?? Krisis di Indonesia adalah by design, ada skenario besar di dalamnya. Skenario apa itu? Silahkan cari tahu dan belajar sendiri. Sejarah mencatat rentetan demonstrasi besar pernah terjadi di Indonesia, bahkan jauh lebih besar dari demonstrasi mahasiswa di tahun 1998. Toh Soeharto tetap aman di kursi kepresidenan. Demonstrasi mahasiswa pada tahun 1998 hanya pemicu kecil, hanya salah satu bagian kecil dari design global yang rapi dan terencana. Coba kita cerdas menggunakan logika.
Berapa kali sudah mahasiswa melakukan demonstrasi besar besaran menuntut penurunan harga BBM? Berapa kali sudah tindakan tindakan anarkis kita lakukan? Bakar ban bekas, bakar kampus, merusak gedung wakil rakyat, menutup jalan protokol sehingga menimbulkan kemacetan yang parah, bahkan meregang nyawa, sudah berapa kali? Seribu, dua ribu, tiga ribu kali?? Dan sekarang kita lihat, pernahkah dalam sejarah, pemerintah pasca reformasi menurunkan harga BBM? Jawabannya belum pernah tuh.. justru semakin melambung.
Tindakan demonstrasi mahasiswa di jalan raya justru merugikan rakyat. Menganggu aktifitas, mengusik kenyamanan, menghilangkan waktu bekerja dari masyarakat dsb. Dan kita lihat memang tidak sedikit ormas mahasiswa yang pada akhirnya terlibat bentrok dengan rakyat. Kemudian pertanyaannya sekarang, rakyat manakah yang dibela oleh mahasiswa, sosial control bagaimanakah yang diberikan mahasiswa kepada rakyat? Jika terjadi bentrok dengan rakyat, sungguh itu artinya rakyat tidak butuh dengan demonstrasi mahasiswa. Rakyat ingin harga BBM diturunkan tapi tidak dengan cara cara yang dilakukan oleh mahasiswa. Rakyat tidak butuh mahasiswa, itu yang harus kita sadari.
Dan perlu disadari pula bahwa mahasiswa hanya dimanfaatkan oleh pihak pihak yang ingin meraup keuntungan, Anda pion prajurit. Contoh : jika Anda melakukan tindakan anarkis dengan membakar atau merusak gedung wakil rakyat, lalu apa yang terjadi? Wakil rakyat gak rugi sama sekali, gak pernah hatinya merasa tersakiti. Mereka bangun gedung baru dong dengan biaya APBN atau APBD yang pastinya berasal dari uang rakyat, uang orang tua kalian yang seharusnya digunakan untuk hal hal yang lebih bermanfaat. Kalau ada uang sisa dari pembangunan gedung baru, yah pasti dong wakil rakyat juga yang akan menikmati. Mohon kita cerdas.
Mulai sekarang kita perlu melakukan introspeksi diri, merenungi kebiasaan turun temurun yang ternyata mubazir dan sia sia. Sadarkah para mahasiswa bahwa kalian sebenarnya adalah masalah dan beban bagi pemerintah serta rakyat. Setelah menjalani masa kuliah, wisuda, lalu kalian ingin kerja dimana? Kesulitan mendapat pekerjaan karena kurangnya skill, tak ada satupun perusahaan yang menerima kalian. Yang terjadi adalah besarnya angka pengangguran. Disaat itu kalian akan mengalami semacam kebingungan massal. Kalian baru menyadari bahwa ternyata kalian adalah rakyat yang sebenarnya, kalian bukan pahlawan atau sosial control. Pada saat itu pula rakyat tidak akan membela kalian.
Saat ini, mari teman teman mahasiswa mengisi masa masa kuliah dengan belajar, menimba ilmu dan mengasah skill. Terdengar klasik memang, tapi memang begitulah fungsi dan peran mahasiswa yang sebenarnya. Yang bercita cita ingin bekerja di perusahaan atau menjadi abdi negara, mari belajar bagaimana menghadapi dunia kerja, perluas ilmu, skill dan wawasan kalian. Bagi teman teman yang ingin menjadi enterpreneur, ayo beranikan diri untuk mencoba berdagang dan berbisnis sedari masih duduk dibangku kuliah. Jadilah orang besar kawan, jadilah orang penting dan berpengaruh, maka suara mu kelak akan didengar. Jika kalian menjadi sukses, kaya raya dan penting, maka para pemimpin akan mendengar kalian. Presiden dan aparat pemerintah akan bersujud dihadapanmu. Satu suara dari orang penting lebih berpengaruh daripada seribu suara dari orang kecil dan lemah. Satu tindakan kecil yang efektif lebih bermakna dibanding seribu tindakan besar yang mubazir dan sia sia.

Salam Reformasi…       

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogger templates

Cloap Program Affiliasi - Cara Mudah cari uang
 
;